Tampilkan postingan dengan label What-Im-Thinking. Tampilkan semua postingan

Hidup Berawal Dari Mimpi



Masih ingatkah pada saat kalian duduk dibangku TK ? Apa yang diajarkan pertama kali setelah kalian bisa membaca, menulis dan berhitung ? Ya, tak lain dan tak bukan adalah kalian di ajarkan untuk mempunyai cita-cita. Sebuah pengajaran yang simple namun dampaknya begitu besar. Mungkin pada saat itu kita hanya bisa menjawab dengan jawaban yang simple juga, entah pilot ..lah dokter .. lah .. presidenn .. or apaa lahh. Karena pada fase” ini anak-anak mulai ber imajinasi dengan otak kanan nya, ada yang mulai membayangkan bagaimana rasa nya menjadi seorang pilot yang mampu menjalankan pesawat tempur F-16. Haha .. konyol memang, jujur atau tidak kalian pasti pernah ngalamin kek gitu :D

Oke, pada saat kalian berada di bangku SMA, Pernahkah kalian khawatir akan masa depan? Setelah lulus sekolah harus kerja atau kuliah dulu? Terkadang fakta memang tak berbanding lurus dengan keinginan. Mereka yg ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi malah di sulitkan dg biaya yg begitu mahal, beruntung bagi mereka yg berprestasi diterima melalui jalur undangan dan beasiswa mereka dapat melanjutkan hingga S1, S2, S3. Balik lagi ke SMA, pada saat duduk dibangku SMA saya selalu di ingatkan oleh guru kesiswaan saya, Pak Judin. Beliau mengingatkan bahwa jangan menganggap remeh tentang masa depan. Hidup itu kejam disaat kita mulai mandiri untuk mencukupi kebutuhan kita sendiri. Tak ada orang tua yg menginginkan anaknya tidak sukses. Orang tua menginginkan anaknya konsisten belajar meskipun trkadang nilai ujian kita pas-pasan.

Oleh karena itu motivasi harus selalu ada disaat kita mulai down dan putus asa dalam belajar, Motivasi dapat berasal dari luar/orang lain maupun diri sendiri atau biasa disebut dengan self-motivation. Cita cita adalah salah satu bentuk dari self-motivation. Apabila kita merasa down dan putus asa, cukup bayangkan apa yg ingin kamu cita cita kan. Yang perlu kalian ingat adalah jangan hanya membayangkannya namun kalian tidak melakukan apa apa. Itu sama halnya dengan kalian pengen kenyang tapi gak makan2, Konyol kan?

Setiap orang pasti mempunyai mimpi. “Gantungkan cita cita mu setinggi langit” dari ungkapan tsb tak ada salahnya jika kita mempunyai mimpi besar, asal kita harus mampu menyelesaikan misi sebelum sampai ke garis akhir yg kita inginkan yaitu visi. Seorang ilmuwan pun membutuhkan mimpi besar agar penemuannya sukses meskipun telah dihadang oleh berbagai kegagalan. Contoh Thomas Alva Edison, Sang Penemu Bola Lampu. Dimulai dengan percobaannya yang selalu gagal sampai puluhan kali bahkan ratusan kali. Sampai dia dianggap gila dan dikucilkan, Namun ia tidak menganggap dirinya gagal. Ia mengatakan bahwa ia telah berhasil menemukan ratusan benda yang tidak dapat menyalakan lampu listrik. Konon, ia telah melakukan seribu kali percobaan. Ia sampai-sampai stress, bingung dan panik, namun ia tak pernah menyerah demi impian besar nya. Dan percobaannya yang ke-1000 itulah yang berhasil. Lampu listrik yang ia temukan kini mampu menerangi dunia. Seandainya tidak ada penemuannya itu, pastilah dunia ini tidak bisa seterang seperti sekarang.

Andrea Hirata

The Powerful Of Dream. Hal hal yang dianggap gila pun kini sudah menjadi bukti nyata. Oke itu saja yg dapat saya sampaikan, berhubung kita sudah melewati Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf kalo sekiranya ada kesalahan penulisan dan penggunaan kata di dalam setiap artikel blog ini.

Wassalam

Kamis, 15 Agustus 2013
Posted by Anonim

Tentang Idealis, Teori Dan Praktek


Menurut saya Idealis adalah seseorang yang mampu menuangkan ide nya dalam berbagai hal tanpa meniru ide/ karya orang lain,dari sini mungkin ada yg bebeda dengan pendapat agan agan. Idealis sering dikaitkan dengan jati diri seseorang,


entah kenapa akhir”  ini saya memikirkan bagaimana caranya agar bisa berpikir dan bertindak secara idealis. Memang  tidaklah hal yang mudah menjadi seorang idealis mereka harus memiliki tahapan agar ide ide nya dapat diterima oleh banyak orang kemudian menerapkannya dalam berbagai masalah. Sedangkan saya baru memulai dari tahap pengembangan ide agar diterima banyak orang khususnya teman sebaya. Terkadang saya sering mengalami depresi ringan di saat orang lain menilai apa yang saya lakukan itu salah, Toh sebagai manusia biasa melakukan kesalahan adalah hal yg wajar.  Tapi ingatlah kesalahan dapat di minimalisir dengan belajar. Belajar tidak harus berhubungan dengan teori  praktek pun harus dilakukan agar hasil yg diperoleh lebih maksimal.
  
Di kelas, saya sempat melakukan survey kecil”an tentang teori dan praktek. Ada yang sempat berpendapat bahwa praktek lebih penting daripada teori, memang menurut saya itu benar tapi tunggu dulu …. coba kita bayangkan belajar tanpa teori. Seumpama  kalian akan pergi ke rumah teman tetapi kalian tidak tahu jalan mana yg akan dilalui agar sampai ke rumah teman tsb, Otomatis kalian akan kesulitan dan sering nyasar karena kalian hanya bisa menebak nebak mana jalan harus kalian tuju tanpa melihat peta. Nah sama halnya dengan teori, tanpa teori kita hanya bisa menebak nebak dan kita akan lebih banyak melakukan kesalahan karena kita belum tahu konsep dasar apa yang harus kita kuasai sebelum praktek. Dengan adanya teori itulah kita dapat meminimalisir kesalahan saat melakukan praktek. Tanpa praktek kita hanya sekedar tahu tapi belum tentu paham karena kita belum pernah mencoba. Kedua nya memang saling berkaitan, oleh karena itu kita tidak boleh menganggap remeh bahwa teori tidak penting.
Oke guys, sekian dulu apa yang dapat saya sampaikan. Kalau pun ada kritik, saran, masukkan ataupun sanggahan tentang artikel ini akan saya terima dengan senang hati :)


Selasa, 16 April 2013
Posted by Anonim

- Copyright © WizzamCustoms™ -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -